Sabtu, 14 Januari 2012

UPDATE BERITA BOLA


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—PSSI memberlakukan kebijakan potong generasi tim nasional senior dengan mempromosikan pemain berusia di bawah 23 tahun untuk menggunakan kostum utama Garuda. Para pemain muda ini pun akan melakukan debutnya di ajang senior pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2014 kontra tuan rumah Bahrain, Februari mendatang.
Praktis generasi senior seperti Bambang Pamungkas, Firman Utina, Hamka Hamzah harus segera mengucapkan salam perpisahan di level internasional. Sebagai pengganti, PSSI akan mempromosikan pemain muda seperti Andik Vermansyah, Abdul Rahman, maupun Ferdinand Sinaga. 
"Kami putuskan untuk mengirimkan tim U-23 ke laga terakhir Pra-Piala Dunia. Ini sebagai persiapan jangka panjang dan regenerasi di tim nasional," kata Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin dalam keterangan persnya Selasa (10/1) malam.
Selain di ajang pra-Piala Dunia, tim ini juga akan dipersiapkan tampil di sejumlah laga internasional, salah satunya menghadapi timnas senior Palestina di laga persahabatan Mei 2012. PSSI beralasan, regenerasi sangat penting untuk mengejar ketertinggalan prestasi dari negara Asia Tenggara lainnya.
Sejauh ini, persepakbolaan Indonesia hanya sejajar dengan prestasi Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina, Brunei Darussalam, dan Timur Leste, yang sama-sama tidak pernah meraih gelar juara sepanjang 20 tahun terakhir.
Skuad Garuda jauh tercecer di belakang Vietnam, Singapura, Thailand, dan Malaysia yang sudah berjaya dengan sejumlah gelar juara. Atas alasan itulah kebijakan regenerasi diambil.
Suksesnya regenerasi di tim nasional Malaysia pun jadi rujukan PSSI. Sama halnya dengan Indonesia, tim Malaysia pun juga mengalami kriss prestasi sepak bola hingga 2009. Namun krisis itu berakhir setelah tim Harimau Melayu membuang generasi tua mereka seperti Indra Putra Mahayudin dan menggantinya dengan darah muda seperti Safee Sali dan Bakhtiar Baddrol.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Setelah pemberitaan luas mengenai 'nasib ketidakberuntungannya' diungkap media, kini Eriyanto (16) bernafas lega. Mimpinya berlaga bersama timnas terwujud. Eriyanto, sang penggembala kambing ini dipilih PSSI untuk bergabung dalam timnas U-17. 
Ayah kandung Ariyanto, Uli (43) puas dengan prestasi anaknya yang kini terpilih menjadi pemain timnas U-17. Ia merasa sudah optimal mengarahkan anaknya dalam bermain bola.
Menurutnya, bakat Eriyanto dalam mengolah bola memang sudah terlihat sejak kelas tiga sekolah dasar (SD). Di usianya yang belia, Eriyanto telah bermain bola dengan anak-anak di atas usianya. Bahkan, ia sudah diajak main bola dengan tim sepakbola kecamatan.
Awalnya, Eriyanto hanya berlatih di sekolahnya saja. Namun menginjak bangku kelas 3 SMP, dia memutuskan bergabung dengan Akademi Sepakbola Maradona (Asmaras) di Sukabumi yang dilatih Arif Hidayat.
Untuk masuk klub itu, ungkap Uli, dia harus mengeluarkan biaya Rp 600 ribu.  Bersama istrinya, Eha Sulaeha, mencari pinjaman ke sana kemari hanya agar  bisa memasukan Eriyanto ke klub.
Namun pengorbanannya sudah terbalaskan. Hal itu bermula ketika Eriyanto mengikuti seleksi pemain sepakbola junior berbakat oleh AC Milan di Jakarta dan Bali. Hingga akhirnya berhasil menjadi kapten terbaik.
Selain lolos seleksi timnas U-17, Eriyanto juga mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemempora). Nominal beasiswa yang diserahkan dalam bentuk tabungan tersebut mencapai Rp 5,4 juta per tahun.
Beasiswa itu tutur Eriyanto yang kini berada di pemusatan latihan di Jakarta, rencananya akan digunakan untuk membiayai sekolah hingga membantu perekonomian keluarga. Bantuan dari Kemenpora tersebut dijadikannya pendorong semangat untuk berprestasi lebih baik.
Salah satunya dengan bermain bagus dalam timnas U-17. Tim tersebut akan mengikuti Youth Football Invitation Tournament di Hongkong, pada 27-29 Januari nanti.
"Saya sudah izin tidak sekolah dulu," terang Eriyanto. Hal itu dilakukan untuk bisa mengembangkan keahliannya bermain bola.
Maju terus Eriyanto. Wujudkan mimpimu harumkan nama bangsa bersama Timnas!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar