Rabu, 15 Agustus 2012

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA DESA LEUWIKARET KECAMATAN KLAPANUNGGAL-BOGOR


SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA DESA LEUWIKARET
        Awal kisah Raden Demang Jaya Tameng Laga mempunyai seorang putra bernama Raden Simbar Jaya dan seorang putri bernama Raden Nyai Masnuri.
       Pada saat itu Indonesia sedang di jajah oleh bangsa Belanda,seorang prajurit kompeni Belanda menginginkan Raden Nyai Masnuri sebagai istrinya.namun hal ini jelas di tolak oleh Raden Demang Jaya Tameng Laga sehingga beliau memerintahkan putranya Raden Simbar Jaya untuk membawa adiknya pergi jauh untuk menghindari hal tersebut terjadi.Akhirnya berangkatlah Raden Simbarjaya beserta adiknya,hingga tibalah mereka di sebuah tempat BUKIT GUNUNG CIREMEY,ketika mereka beristirahat melepas lelah tiba-tiba dating seorang laki-laki tampan berperawakan gagah menghampiri mereka,laki-laki tersebut memperkenalkn diri bernama Ki Paniwen.Setelah beristirahat dan ngobrol panjang lebar maka Raden Simbar Jaya berpamitan untuk melanjutkan perjalanan,namun sebelum berangkat Ki Paniwen memberikan cindera mata berupa sebuah keris pusaka yang di beri nama KERIS KI PANIWEN.
       Kemudian berangkatlah Raden Simbar Jaya beserta adiknya untuk meneruskan perjalanan hingga tiba di suatu tempat perkampungan yang bernama SUMUR WANGI BOGOR yang termasuk wilayah kekuasaan kerajaan pajajaran. Raden Simbar Jaya sampai ke perkampungan tersebut sekitar jam 4 sore,namun kampong tersebut terlihat sepi,tidak ada seorang warga pun yang berada di luar rumah.tiba-tiba seorang ibu memanggil Raden simbar jaya dan adiknya untuk mengajak masuk ke rumahnya,dan ibu tersebut bercerita bahwa biasanya waktu sore begini selalu dating ular besar yang suka makan manusia,makanya penduduk tidak ada yang berani keluar rumah karena takut jadi santapan ular tersebut.Setelah mendengar pemaparan ibu tersebut Raden Simbar Jaya menyuruh adiknya untuk masuk ke rumah si ibu,sedangkan beliau sendiri tetap berada di luar rumah dengan maksud menunggu kedatangan ular tersebut.tidak lama kemudian datanglah seekor ular besarmerayap menuju arah Raden Simbar Jaya,melihat ada mangsa ular tersebutbergerak siap untuk menyerang,melihat hal itu Raden Simbar Jaya mengeluarkan keris pusaka pemberian Ki Paniwen,tiba-tiba keri terebut terbang dengan sendirinya menyerang ular tersebut,keris tersebut menusuk kedua mata sang ular hingga tewas terkapar.
       Dengan kejadian tadi Raden Simbar Jaya menjadi buah bibir penduduk,sehingga informasi kejadian ini sampai kepada paduka raja pajajaran,tidak lama setelah kejadian itu datanglah utusan dari paduka raja pajajaran untuk menemui Raden Simbar Jaya bermaksud untuk memberikan penghargaan karena telah berhasil membunuh ular yang selalu meresahkan warga,namun Raden Simbar Jaya menolak penghargaan terebut,beliau hanya menitipkan adiknya Raden Nyai Masnuri untuk menetap di kampong tersebut.(sehingga di kisahkan Nyai Masnuri menemukan jodoh dan menetap di kampung sumur batu).
       Sementara itu Raden Simbar Jaya berangkat sendiri meneruskan perjalanan pengembaraan nya,hingga sampailah beliau di kaki GUNUNG SALAK.ketika beliau beristirahat di lokasi tersebut beliau melihat banyak sekali burung wallet yang sedang terbang mencari makan,dengan kemampuan ilmu kanuragan nya beliau menangkap seekor burung wallet tersebut,kemudian burung wallet terebut di beri tanda berupa sebuah tali yang di ikatkan di kakinya,burung tersebut kemudian di lepaskan kembali dan Raden Simbar Jaya terus mengikuti arah terbang burung tersebut untuk mengetahui keberadaan sarangnya.tiba2  di suatu tempat burung tersebut menghilang,tempat tersebut yaitu gunung PASIR WALUH yang saat ini termasuk wilayah desa leuwikaret kecamatan klapanunggal-bogor.
       Untuk mengetahui kemana hilangnya burung tersebut Raden simbar Jaya memutuskan untuk bersemedi meminta kepada sang pencipta agar di beri petunjuk di mana keberadaan sarang burung wallet tersebut.namun ketika akan memulai bersemedi tiba-tiba datang seorang pemuda gagah yang mengaku utusan dari kerajaan pajajaran yang di utus untuk menemani Raden simbar Jaya bersemedi,ini sebagai ucapan terimakasih paduka raja kepada Raden Simbar Jaya yang telah membunuh ular besar yang selalu mengganggu ketentraman warga.maka Raden Simbar Jaya dengan di temani utusan kerajaan yang mengaku bernama Ki Rompang memulai bersemedi sampai 41 hari,namun Ki Rompang dalam pertengahan bersemedi berubah wujud benjadi sbuah batu yang kemudian di kenal dengan batu bah rompang yang sekarang batu tersebut berada di gunung pasir waluh.Singkat cerita setelah Raden Simbar Jaya bersemedi selama 41 hari beliau mendapat ilham bahwa sarang burung wallet berada di GUHA SIREUEUK dan di GUHA GAJAH.dan ilham yang di dapat juga bahwa penunggu guha sireueuk meminta tumbal 7 kepala manusia berkulit putih sedangkan penunggu guha gajah meminta tumbal seekor kerbau yang sudah memenuhi syarat untuk di korbankan setiap kali pengunduhan,atas pertimbangan itulah maka Raden Simbar Jaya memilih guha gajah untuk di ambil sarang burung waletnya.Namun Raden Simbar Jaya mengalami kesulitan dalam hal pengunduhan sarang wallet karena pada waktu itu di gunung pasir waluh belum ada penduduk,masih berupa hutan belantara.maka Raden Simbar Jaya kembali bersemedi guna meminta petunjuk untuk cara pengunduhan,dalam semedinya beliau mendapat ilham agar menemui seorang kiayi bernama PANGERAN LINTABA DALEM CILEUNGSI untuk meminta bantuan pengunduhan.maka berangkatlah Raden Simbar Jaya bermaksud untuk menemui kiayi tersebut,ketika sampai di rumah kiayi tadi Raden Simbar Jaya menceritakan maksudnya datang ke situ,kemudian beliau di beri bantuan berupa alat pengunduhan dan tenaga kerjanya terdiri dari 17 orang.
Setelah pengunduhan yang pertama Raden Simbar jaya kembali ke rumah sang kiyai bermaksud untuk bersilaturahmi dan mengucapka terima kasih atas bantuan nya,tapi ternyata Pangeran Lintaba Dalem Cileungsi memiliki se orang cucu cantik bernama RADEN SATI,ternyata putri tersebut sudah menaruh hati kepada Raden Simbar Jaya ketika kedatangan pertama kali beliau ke situ untuk minta bantuan,sehingga kembalinya RadenSimbar Jaya ke situ memang sangat di tunggu Raden Sati.Singkat cerita menikah lah Raden Simbar Jaya dengan Raden Sati,kemudian mereka memutuskan untuk tinggal didaerah gunung pasir waluh dekat guha gajah yang sekarang berada di desa leuwikaret kecamatan kelapanunggal-bogor,itulah awal adanya desa leuwikaret yang kurang lebih 85% penduduknya adalah keturunan Raden Simbar Jaya.
       Suatu hari bupati cianjur RADEN TANU ARIAWIRA DATAR datang mengunjungi Raden Simbar Jaya,beliau meminta agar Raden Simbar Jaya bersedia mengurus guha wallet yang berada di desa CIHEA CIANJUR,dan beliau menerima permintaan bupati ci anjur tersebut,Raden Simbar Jaya berangkat ke desa cihea dan menetap di sana hingga beliau wapat dan di makamkan di sana,di sana beliau di kenal dengan nama EMBAH DALEM PASIR.
       Sementara kepengurusan sarang burung wallet guha gajah di serahkan kepada putranya yang bernama RADEN KARTAWIJAYA atau lebih di kenal bah narun atau juragan narun.seiring berjalannya waktu datang lah pasukan penjajah belanda yang di pimpin oleh tuan tanah yang bernama MEHILAR NOL yang bermaksud mengambil alih kepemilikan guha gajah,akhirnya dengan terpaksa juragan narun memberikan kepemilikan guha gajah kepada tuan tanah tersebut tetapi beliau mengajukan beberapa persyaratan antara lain :
1.yang mengurus guha gajah adalah keturunan juragan narun sampai 7 turunan
2.keturunan juragan narun tidak berkewajiban membayar upeti
3.10% dana hasil guha gajah( guha wallet ) di berikan sebagai dana sosial bagi warga desa leuwi karet yang waktu  itu masih bernama kampong guha gajah.
Kemudian persyaratan tersebut di setujui oleh penjajah belanda,dan sejak itulah kepengurusan guha gajah di kelola secara turun temurun yaitu setelah Raden Kartawijaya meninggal dunia kemudian di kelola oleh anaknya Raden Natawijaya atau di kenal juga dengan nama Juragan arab,setelah juragan arab meninggal dunia kemudian guha gajah di kelola oleh anaknya yang bernama Raden Jaya Permana atau di kenal juga dengan nama Juragan Aripan kemudian di teruskan oleh anaknya yaitu Raden Idris Wijaya kemudian di teruskan kembali oleh adiknya bernama Raden Jaka Pitana,setelah raden jaka pitana wapat kepengurusan guha gajah menjadi tidak menentu,ini terjadi karena situasi Negara yang tidak aman karena setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 agustus 1945 keadaan Negara sangat kacau,pemberontakan terjadi di mana2.situasi ini pun terjadi di desa leuwikaret,pada sekitar tahun 1953 desa leuwikaret di pimpin oleh seorang kepala desa bernama Bapak MARJUK,namun karena ada perselisihan paham antara kades Marjuk dengan tentara keamanan akhirnya kades Marjuk di tembak mati oleh tentara keamanan di pinggir kali sipatujah daerah jonggol.Sejak itulah desa leuwikaret tidak memiliki seorang kepala desa karena tidak ada seorangpun warga yang bersedia untuk jadi kepala desa karena mereka takut terjadi sesuatu seperti yang di alami kades terdahulu.pada saat itu desa leuwikaret masih termasuk ke dalam kecamatan cileungsi kabupaten bogor,mengingat pemilihan umum akan segera di laksanakan tetapi tidak ada warga yang bersedia menjadi kepala desa di leuwikaret maka pemerintahan kecamatan cileungsi mengambil keputusan untuk menggabungkan desa lewikaret dengan desa lulut yang waktu itu di pimpin oleh BAPAK OCONG.
       Pada tahun 1984 desa leuwikaret kembali memisahkan diri dengan desa lulut,kepala desa pertama leuwikaret setelah berpisah kembali dengan desa lulut adalah H.JUHDI,beliau memimpin desa leuwikaret selama 10 tahun sampai tahun 1994.kemudian di lanjutkan oleh Kades Encup Husen melalui pemilihan kepala desa (pilkades )selama 2 periode sampai tahun 2007,kemudian di lanjutkan kembali oleh Kades Uyan Wiryadi SH.MH melalui pilkades sampai sekarang.
.

46 komentar:

  1. bagus sekali ada yang peduli terhadap sejarah kampung.ini perlu di contoh.sukses bagi lewikaret...!

    BalasHapus
  2. Wahh baru tau sejarah ni leuwikaret.. Abi tinggal di guha tonggoh

    BalasHapus
  3. bener sajarah guha gajah...

    urang lembur guha gajah

    BalasHapus
  4. Min saya boleh minta cp buat hubungin karang taruna guha gajah? Trims

    BalasHapus
  5. hati hati pak dalam menulis sejarah,,,di tahun 1953 belum ada kelurahan atau desa,,,,,kepemimpinan pertama antara leuwikaret dan lulut itu di pimpin oleh seorang mandor....satu hal yang saya mau tanyakan...di desa leuwikaret ada yang namanya cikatomas di daerah mana itu? dan satu lagi kisah pancuran mas yang asli berada di daerah antara leuwikaret dan lulut di kampung mana itu?

    BalasHapus
  6. Mohon maaf,bentuk kcintaan sy terhadap tanah klahiran,sy mncoba menggali sejarah tempat klahiran,ini hasil dari penggalian sy,sy berharap ini jd rekomendasi bagi gnerasi berikutnya untuk melengkapi serta menggali lbih dalam akan sejarah tanah kelahorannya...mdah2an banyak putra putri desa leuwikaret yang peduli akan sejarah tanah klahirannya,sehingga sejarah yg sy posting ini bsa di lengkapi klu belum lengkap dan di luruskan klu ada kesalaham

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Kang, apa mbah narun ini ada kaitannya dengan Camat Dana Cileungsi yang berputra Rd Dadang Asmara ?

      Hapus
  7. SAYA APRESIASI BUNG'''ANDA LUAR BIASA

    BalasHapus
  8. Kalo boleh tau,,Raden Simbar Jaya Wafat dimana y???soalny gw pernah ke makam.ny di jateng

    BalasHapus
  9. maaf salah pengertian bukan 7 turunan tetapi turun menurun menurut mbah kartawijaya leluhur kami
    sekian terima kasih

    BalasHapus
  10. Ternyata tanah kelahiran saya di GUHA siangin ini dulu nya bersejarah,saya bangga dan bersyukur tinggal di kampung guha siangin

    BalasHapus
  11. Kampung ini termasuk tempat lahirnya Mayor Oking Jayaatmaja yg sekarang menjadi nama jalan

    BalasHapus
  12. Setelah bahwa narun wafat . Beliau di kuburkan dimana?

    BalasHapus
  13. Alhamdulilah.....Terima kasih Admin, akhirnya dapat juga cerita mengenai buyut2 kami Raden Muhammad Idris dan Raden Jaka Pitana.

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah... terima kasih admin,
    Berbagi pengalaman aja, dulu sewaktu sy masih kecil setiap panen sarang walet suka dapat kiriman sarang walet dari pengurus guha gajah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat ini guha gajah di kelola bumdes,cma memang waletnya saat ini berkurang drastis

      Hapus
  15. Mohon informasi dimanakah makam raden muhammad idris atau raden idris wijaya? Barangkali ada yang tau, trimakasih

    BalasHapus
  16. Assalamualaikum, mohon pencerahan,
    menurut informasi yang saya terima, konon di dalam guha gajah itu ada patung gajah, terus ada juga patung nini ing, pemandian cijolang, terus ada gua si putri,
    barang kali admin mau berbagi informasi, bagaimana sejarah benda atau tempat yang saya sebutkan tadi, terus ada hubungan nggak dengan penemu guha gajah,
    makasih,,,,

    BalasHapus
  17. hatur nuhun ....jadi lebih hafal ka karuhun . sareng bade naros pami maqom raden jakapitana ayana di palih mana ?

    BalasHapus
  18. Ada yg paham ttg keturan kembar rohana dan rohani

    BalasHapus
  19. Abdurahman bin muhammad said bin haji syefei bin muharram sampai raden simbarjaya

    BalasHapus
  20. Rd ahmad hujaji bin Rd endang gunawan bin Rd haji bakri bin Rd haji yusup beristri kan Ra.hajah murtasiah binti Rd Narun karta wijaya bin Rd simbar jaya bin Rd jaya tameng laga

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Mantap keren kakek saya bpk ocong ada di sejarah desa lewi karet...padahal kake saya itu kepala desa lulut pertama...������������

    BalasHapus
  23. barangkali ada yg mau berbagi silsilah saya masih cucu dr raden jakapitanah.masih megang silsilahnya cm tulisan nya arab pegon.penasaran keatasnya lg siapa siapa aja leluhur kita

    BalasHapus
  24. barangkali ada yg mau berbagi silsilah saya masih cucu dr raden jakapitanah.masih megang silsilahnya cm tulisan nya arab pegon.penasaran keatasnya lg siapa siapa aja leluhur kita

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  26. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. alhamdulilah ternyata kakek saya pak ocong pernah jadi bagian dari desa lewikaret,,dan pernah jadi kepala desa lulut pertama yang waktu itu masih gabung dengan lewikaret,karna setelah itu lewikaret terpisah dari desa lulut dan kemuadian ada pemilihan kepala desa yang saat itu dengan calon tunggal pak haji juhdi,,setidak nya kakek sya pernah jadi bagian desa tersebut, dan sampe sekarang masih ada srkolah dasar pertama di sana yaitu sd lulut 1,,, mungkin sekarang sudah berubah kali ya, nama sd tersebut

    BalasHapus
  29. alhamdulilah ternyata kakek saya pak ocong pernah jadi bagian dari desa lewikaret,,dan pernah jadi kepala desa lulut pertama yang waktu itu masih gabung dengan lewikaret,karna setelah itu lewikaret terpisah dari desa lulut dan kemuadian ada pemilihan kepala desa yang saat itu dengan calon tunggal pak haji juhdi,,setidak nya kakek sya pernah jadi bagian desa tersebut, dan sampe sekarang masih ada srkolah dasar pertama di sana yaitu sd lulut 1,,, mungkin sekarang sudah berubah kali ya, nama sd tersebut

    BalasHapus
  30. Mau tanya apa ada yg kenal aki rakisan
    Dulunya kakek saya ada sejarah di kampung gua gajah mohon info sadulur

    BalasHapus
  31. Punten kang ari eynang tameng kaga jeng raden simar jaya mah eta keneh lain simbar jaya rd simarjaya

    BalasHapus
  32. Punten kang ari eyAng tameng laga jeng raden simar jaya mah eta keneh lain simbar jaya tapi rd simarjaya

    Balas

    BalasHapus