SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA DESA LEUWIKARET
Awal kisah Raden Demang Jaya Tameng
Laga mempunyai seorang putra bernama Raden Simbar Jaya dan seorang putri
bernama Raden Nyai Masnuri.
Pada saat itu Indonesia sedang di jajah
oleh bangsa Belanda,seorang prajurit kompeni Belanda menginginkan Raden Nyai
Masnuri sebagai istrinya.namun hal ini jelas di tolak oleh Raden Demang Jaya
Tameng Laga sehingga beliau memerintahkan putranya Raden Simbar Jaya untuk
membawa adiknya pergi jauh untuk menghindari hal tersebut terjadi.Akhirnya
berangkatlah Raden Simbarjaya beserta adiknya,hingga tibalah mereka di sebuah
tempat BUKIT GUNUNG CIREMEY,ketika mereka beristirahat melepas lelah tiba-tiba
dating seorang laki-laki tampan berperawakan gagah menghampiri mereka,laki-laki
tersebut memperkenalkn diri bernama Ki Paniwen.Setelah beristirahat dan ngobrol
panjang lebar maka Raden Simbar Jaya berpamitan untuk melanjutkan
perjalanan,namun sebelum berangkat Ki Paniwen memberikan cindera mata berupa
sebuah keris pusaka yang di beri nama KERIS KI PANIWEN.
Kemudian berangkatlah Raden Simbar Jaya
beserta adiknya untuk meneruskan perjalanan hingga tiba di suatu tempat
perkampungan yang bernama SUMUR WANGI BOGOR yang termasuk wilayah kekuasaan
kerajaan pajajaran. Raden Simbar Jaya sampai ke perkampungan tersebut sekitar
jam 4 sore,namun kampong tersebut terlihat sepi,tidak ada seorang warga pun
yang berada di luar rumah.tiba-tiba seorang ibu memanggil Raden simbar jaya dan
adiknya untuk mengajak masuk ke rumahnya,dan ibu tersebut bercerita bahwa
biasanya waktu sore begini selalu dating ular besar yang suka makan
manusia,makanya penduduk tidak ada yang berani keluar rumah karena takut jadi
santapan ular tersebut.Setelah mendengar pemaparan ibu tersebut Raden Simbar
Jaya menyuruh adiknya untuk masuk ke rumah si ibu,sedangkan beliau sendiri
tetap berada di luar rumah dengan maksud menunggu kedatangan ular
tersebut.tidak lama kemudian datanglah seekor ular besarmerayap menuju arah
Raden Simbar Jaya,melihat ada mangsa ular tersebutbergerak siap untuk
menyerang,melihat hal itu Raden Simbar Jaya mengeluarkan keris pusaka pemberian
Ki Paniwen,tiba-tiba keri terebut terbang dengan sendirinya menyerang ular
tersebut,keris tersebut menusuk kedua mata sang ular hingga tewas terkapar.
Dengan kejadian tadi Raden Simbar Jaya
menjadi buah bibir penduduk,sehingga informasi kejadian ini sampai kepada
paduka raja pajajaran,tidak lama setelah kejadian itu datanglah utusan dari
paduka raja pajajaran untuk menemui Raden Simbar Jaya bermaksud untuk
memberikan penghargaan karena telah berhasil membunuh ular yang selalu
meresahkan warga,namun Raden Simbar Jaya menolak penghargaan terebut,beliau
hanya menitipkan adiknya Raden Nyai Masnuri untuk menetap di kampong
tersebut.(sehingga di kisahkan Nyai Masnuri menemukan jodoh dan menetap di
kampung sumur batu).
Sementara itu Raden Simbar Jaya
berangkat sendiri meneruskan perjalanan pengembaraan nya,hingga sampailah
beliau di kaki GUNUNG SALAK.ketika beliau beristirahat di lokasi tersebut
beliau melihat banyak sekali burung wallet yang sedang terbang mencari
makan,dengan kemampuan ilmu kanuragan nya beliau menangkap seekor burung wallet
tersebut,kemudian burung wallet terebut di beri tanda berupa sebuah tali yang
di ikatkan di kakinya,burung tersebut kemudian di lepaskan kembali dan Raden
Simbar Jaya terus mengikuti arah terbang burung tersebut untuk mengetahui
keberadaan sarangnya.tiba2 di suatu tempat
burung tersebut menghilang,tempat tersebut yaitu gunung PASIR WALUH yang saat
ini termasuk wilayah desa leuwikaret kecamatan klapanunggal-bogor.
Untuk mengetahui kemana hilangnya burung
tersebut Raden simbar Jaya memutuskan untuk bersemedi meminta kepada sang
pencipta agar di beri petunjuk di mana keberadaan sarang burung wallet
tersebut.namun ketika akan memulai bersemedi tiba-tiba datang seorang pemuda
gagah yang mengaku utusan dari kerajaan pajajaran yang di utus untuk menemani
Raden simbar Jaya bersemedi,ini sebagai ucapan terimakasih paduka raja kepada
Raden Simbar Jaya yang telah membunuh ular besar yang selalu mengganggu
ketentraman warga.maka Raden Simbar Jaya dengan di temani utusan kerajaan yang
mengaku bernama Ki Rompang memulai bersemedi sampai 41 hari,namun Ki Rompang dalam
pertengahan bersemedi berubah wujud benjadi sbuah batu yang kemudian di kenal
dengan batu bah rompang yang sekarang batu tersebut berada di gunung pasir
waluh.Singkat cerita setelah Raden Simbar Jaya bersemedi selama 41 hari beliau
mendapat ilham bahwa sarang burung wallet berada di GUHA SIREUEUK dan di GUHA
GAJAH.dan ilham yang di dapat juga bahwa penunggu guha sireueuk meminta tumbal
7 kepala manusia berkulit putih sedangkan penunggu guha gajah meminta tumbal
seekor kerbau yang sudah memenuhi syarat untuk di korbankan setiap kali
pengunduhan,atas pertimbangan itulah maka Raden Simbar Jaya memilih guha gajah
untuk di ambil sarang burung waletnya.Namun Raden Simbar Jaya mengalami
kesulitan dalam hal pengunduhan sarang wallet karena pada waktu itu di gunung
pasir waluh belum ada penduduk,masih berupa hutan belantara.maka Raden Simbar
Jaya kembali bersemedi guna meminta petunjuk untuk cara pengunduhan,dalam
semedinya beliau mendapat ilham agar menemui seorang kiayi bernama PANGERAN
LINTABA DALEM CILEUNGSI untuk meminta bantuan pengunduhan.maka berangkatlah
Raden Simbar Jaya bermaksud untuk menemui kiayi tersebut,ketika sampai di rumah
kiayi tadi Raden Simbar Jaya menceritakan maksudnya datang ke situ,kemudian
beliau di beri bantuan berupa alat pengunduhan dan tenaga kerjanya terdiri dari
17 orang.
Setelah
pengunduhan yang pertama Raden Simbar jaya kembali ke rumah sang kiyai
bermaksud untuk bersilaturahmi dan mengucapka terima kasih atas bantuan
nya,tapi ternyata Pangeran Lintaba Dalem Cileungsi memiliki se orang cucu
cantik bernama RADEN SATI,ternyata putri tersebut sudah menaruh hati kepada
Raden Simbar Jaya ketika kedatangan pertama kali beliau ke situ untuk minta
bantuan,sehingga kembalinya RadenSimbar Jaya ke situ memang sangat di tunggu
Raden Sati.Singkat cerita menikah lah Raden Simbar Jaya dengan Raden
Sati,kemudian mereka memutuskan untuk tinggal didaerah gunung pasir waluh dekat
guha gajah yang sekarang berada di desa leuwikaret kecamatan
kelapanunggal-bogor,itulah awal adanya desa leuwikaret yang kurang lebih 85%
penduduknya adalah keturunan Raden Simbar Jaya.
Suatu hari bupati cianjur RADEN TANU
ARIAWIRA DATAR datang mengunjungi Raden Simbar Jaya,beliau meminta agar Raden
Simbar Jaya bersedia mengurus guha wallet yang berada di desa CIHEA CIANJUR,dan
beliau menerima permintaan bupati ci anjur tersebut,Raden Simbar Jaya berangkat
ke desa cihea dan menetap di sana hingga beliau wapat dan di makamkan di
sana,di sana beliau di kenal dengan nama EMBAH DALEM PASIR.
Sementara kepengurusan sarang burung
wallet guha gajah di serahkan kepada putranya yang bernama RADEN KARTAWIJAYA
atau lebih di kenal bah narun atau juragan narun.seiring berjalannya waktu
datang lah pasukan penjajah belanda yang di pimpin oleh tuan tanah yang bernama
MEHILAR NOL yang bermaksud mengambil alih kepemilikan guha gajah,akhirnya
dengan terpaksa juragan narun memberikan kepemilikan guha gajah kepada tuan
tanah tersebut tetapi beliau mengajukan beberapa persyaratan antara lain :
1.yang mengurus
guha gajah adalah keturunan juragan narun sampai 7 turunan
2.keturunan
juragan narun tidak berkewajiban membayar upeti
3.10% dana hasil
guha gajah( guha wallet ) di berikan sebagai dana sosial bagi warga desa leuwi
karet yang waktu itu masih bernama
kampong guha gajah.
Kemudian
persyaratan tersebut di setujui oleh penjajah belanda,dan sejak itulah
kepengurusan guha gajah di kelola secara turun temurun yaitu setelah Raden
Kartawijaya meninggal dunia kemudian di kelola oleh anaknya Raden Natawijaya
atau di kenal juga dengan nama Juragan arab,setelah juragan arab meninggal
dunia kemudian guha gajah di kelola oleh anaknya yang bernama Raden Jaya
Permana atau di kenal juga dengan nama Juragan Aripan kemudian di teruskan oleh
anaknya yaitu Raden Idris Wijaya kemudian di teruskan kembali oleh adiknya
bernama Raden Jaka Pitana,setelah raden jaka pitana wapat kepengurusan guha
gajah menjadi tidak menentu,ini terjadi karena situasi Negara yang tidak aman
karena setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 agustus 1945 keadaan Negara
sangat kacau,pemberontakan terjadi di mana2.situasi ini pun terjadi di desa
leuwikaret,pada sekitar tahun 1953 desa leuwikaret di pimpin oleh seorang
kepala desa bernama Bapak MARJUK,namun karena ada perselisihan paham antara
kades Marjuk dengan tentara keamanan akhirnya kades Marjuk di tembak mati oleh
tentara keamanan di pinggir kali sipatujah daerah jonggol.Sejak itulah desa
leuwikaret tidak memiliki seorang kepala desa karena tidak ada seorangpun warga
yang bersedia untuk jadi kepala desa karena mereka takut terjadi sesuatu
seperti yang di alami kades terdahulu.pada saat itu desa leuwikaret masih
termasuk ke dalam kecamatan cileungsi kabupaten bogor,mengingat pemilihan umum
akan segera di laksanakan tetapi tidak ada warga yang bersedia menjadi kepala
desa di leuwikaret maka pemerintahan kecamatan cileungsi mengambil keputusan
untuk menggabungkan desa lewikaret dengan desa lulut yang waktu itu di pimpin
oleh BAPAK OCONG.
Pada tahun 1984
desa leuwikaret kembali memisahkan diri dengan desa lulut,kepala desa pertama
leuwikaret setelah berpisah kembali dengan desa lulut adalah H.JUHDI,beliau
memimpin desa leuwikaret selama 10 tahun sampai tahun 1994.kemudian di
lanjutkan oleh Kades Encup Husen melalui pemilihan kepala desa (pilkades
)selama 2 periode sampai tahun 2007,kemudian di lanjutkan kembali oleh Kades
Uyan Wiryadi SH.MH melalui pilkades sampai sekarang.
.
bagus sekali ada yang peduli terhadap sejarah kampung.ini perlu di contoh.sukses bagi lewikaret...!
BalasHapusWahh baru tau sejarah ni leuwikaret.. Abi tinggal di guha tonggoh
BalasHapus.... .... bner teu euyy
BalasHapusbener sajarah guha gajah...
BalasHapusurang lembur guha gajah
Min saya boleh minta cp buat hubungin karang taruna guha gajah? Trims
BalasHapushati hati pak dalam menulis sejarah,,,di tahun 1953 belum ada kelurahan atau desa,,,,,kepemimpinan pertama antara leuwikaret dan lulut itu di pimpin oleh seorang mandor....satu hal yang saya mau tanyakan...di desa leuwikaret ada yang namanya cikatomas di daerah mana itu? dan satu lagi kisah pancuran mas yang asli berada di daerah antara leuwikaret dan lulut di kampung mana itu?
BalasHapusMohon maaf,bentuk kcintaan sy terhadap tanah klahiran,sy mncoba menggali sejarah tempat klahiran,ini hasil dari penggalian sy,sy berharap ini jd rekomendasi bagi gnerasi berikutnya untuk melengkapi serta menggali lbih dalam akan sejarah tanah kelahorannya...mdah2an banyak putra putri desa leuwikaret yang peduli akan sejarah tanah klahirannya,sehingga sejarah yg sy posting ini bsa di lengkapi klu belum lengkap dan di luruskan klu ada kesalaham
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKang, apa mbah narun ini ada kaitannya dengan Camat Dana Cileungsi yang berputra Rd Dadang Asmara ?
HapusBer wa hehe
HapusSAYA APRESIASI BUNG'''ANDA LUAR BIASA
BalasHapusKalo boleh tau,,Raden Simbar Jaya Wafat dimana y???soalny gw pernah ke makam.ny di jateng
BalasHapusmaaf salah pengertian bukan 7 turunan tetapi turun menurun menurut mbah kartawijaya leluhur kami
BalasHapussekian terima kasih
Assalaamu'alaikum...
BalasHapusTernyata tanah kelahiran saya di GUHA siangin ini dulu nya bersejarah,saya bangga dan bersyukur tinggal di kampung guha siangin
BalasHapusKampung ini termasuk tempat lahirnya Mayor Oking Jayaatmaja yg sekarang menjadi nama jalan
BalasHapusSetelah bahwa narun wafat . Beliau di kuburkan dimana?
BalasHapusDi kp babakan ds dayeuh...
HapusDi kp babakan ds dayeuh...
HapusDi kp babakan ds dayeuh...
HapusDi kp babakan ds dayeuh...
HapusDi kp babakan ds dayeuh...
HapusAlhamdulilah.....Terima kasih Admin, akhirnya dapat juga cerita mengenai buyut2 kami Raden Muhammad Idris dan Raden Jaka Pitana.
BalasHapusAlhamdulillah... terima kasih admin,
BalasHapusBerbagi pengalaman aja, dulu sewaktu sy masih kecil setiap panen sarang walet suka dapat kiriman sarang walet dari pengurus guha gajah.
Saat ini guha gajah di kelola bumdes,cma memang waletnya saat ini berkurang drastis
HapusMohon informasi dimanakah makam raden muhammad idris atau raden idris wijaya? Barangkali ada yang tau, trimakasih
BalasHapusAssalamualaikum, mohon pencerahan,
BalasHapusmenurut informasi yang saya terima, konon di dalam guha gajah itu ada patung gajah, terus ada juga patung nini ing, pemandian cijolang, terus ada gua si putri,
barang kali admin mau berbagi informasi, bagaimana sejarah benda atau tempat yang saya sebutkan tadi, terus ada hubungan nggak dengan penemu guha gajah,
makasih,,,,
Insyaalloh ini lagi di susun
Hapushatur nuhun ....jadi lebih hafal ka karuhun . sareng bade naros pami maqom raden jakapitana ayana di palih mana ?
BalasHapusLuar biasa kang 😊
BalasHapusAda yg paham ttg keturan kembar rohana dan rohani
BalasHapusAbdurahman bin muhammad said bin haji syefei bin muharram sampai raden simbarjaya
BalasHapusRd ahmad hujaji bin Rd endang gunawan bin Rd haji bakri bin Rd haji yusup beristri kan Ra.hajah murtasiah binti Rd Narun karta wijaya bin Rd simbar jaya bin Rd jaya tameng laga
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMantap keren kakek saya bpk ocong ada di sejarah desa lewi karet...padahal kake saya itu kepala desa lulut pertama...������������
BalasHapusbarangkali ada yg mau berbagi silsilah saya masih cucu dr raden jakapitanah.masih megang silsilahnya cm tulisan nya arab pegon.penasaran keatasnya lg siapa siapa aja leluhur kita
BalasHapusbarangkali ada yg mau berbagi silsilah saya masih cucu dr raden jakapitanah.masih megang silsilahnya cm tulisan nya arab pegon.penasaran keatasnya lg siapa siapa aja leluhur kita
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusalhamdulilah ternyata kakek saya pak ocong pernah jadi bagian dari desa lewikaret,,dan pernah jadi kepala desa lulut pertama yang waktu itu masih gabung dengan lewikaret,karna setelah itu lewikaret terpisah dari desa lulut dan kemuadian ada pemilihan kepala desa yang saat itu dengan calon tunggal pak haji juhdi,,setidak nya kakek sya pernah jadi bagian desa tersebut, dan sampe sekarang masih ada srkolah dasar pertama di sana yaitu sd lulut 1,,, mungkin sekarang sudah berubah kali ya, nama sd tersebut
BalasHapusalhamdulilah ternyata kakek saya pak ocong pernah jadi bagian dari desa lewikaret,,dan pernah jadi kepala desa lulut pertama yang waktu itu masih gabung dengan lewikaret,karna setelah itu lewikaret terpisah dari desa lulut dan kemuadian ada pemilihan kepala desa yang saat itu dengan calon tunggal pak haji juhdi,,setidak nya kakek sya pernah jadi bagian desa tersebut, dan sampe sekarang masih ada srkolah dasar pertama di sana yaitu sd lulut 1,,, mungkin sekarang sudah berubah kali ya, nama sd tersebut
BalasHapusmaaf sd lulut 3 maksudnya
BalasHapusMau tanya apa ada yg kenal aki rakisan
BalasHapusDulunya kakek saya ada sejarah di kampung gua gajah mohon info sadulur
Punten kang ari eynang tameng kaga jeng raden simar jaya mah eta keneh lain simbar jaya rd simarjaya
BalasHapusPunten kang ari eyAng tameng laga jeng raden simar jaya mah eta keneh lain simbar jaya tapi rd simarjaya
BalasHapusBalas